Bee 47

Informasi tentang militer, hankam, alutsista dan maritim

  • HOME
  • DASAR HUKUM
    • UU Hanneg
    • UU TNI
    • UU Wilneg
    • Ratifikasi UNCLOS
    • UU Perairan RI
    • UU ZEEI
    • UU Landas Kontinen
    • UU Pelayaran
    • UU Perikanan
    • UU Konservasi SDA
    • UU Lingkungan Hidup
  • PERBANDINGAN KEKUATAN
    • Indonesia Vs Australia
    • Indonesia Vs Malaysia
    • Indonesia Vs Singapura
    • Indonesia Vs Filipina
    • USA Vs China
    • USA Vs Iran
  • KAPAL PERANG
    • Amerika
    • Australia
    • Malaysia
    • Singapura
    • Filipina
  • SITUASI DI LAUT
    • Cuaca
    • Monitor Kapal
    • Daerah Ikan
  • RSS
Tampilkan postingan dengan label Maritim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Maritim. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 Juli 2012

Indonesia ikut Latihan Perang Terbesar Dunia


Bersama dengan Malaysia, Amerika dan Australia, Indonesia masuk dalam 22 negara yang akan ikut ambil bagian dalam latihan perang terbesar di dunia.

Kapal selam yang akan digunakan untuk latihan perang di dekat Hawai
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: AL Tetangga, Kerjasama/Latihan Bersama, Laut China Selatan, Maritim, TNI AL
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Kamis, 05 Juli 2012

Indonesia-Australia sepakat perkuat kerjasama maritim


Perdana Menteri Australia, Julia Gillard, mengatakan, Canberra dan Jakarta sepakat membicarakan penguatan kerjasama maritim termasuk dalam bidang pencarian dan penyelamatan kapal dagang di lautan.

Hal ini dikatakan Gillard dalam pernyataan pers bersama Presiden Susilo Yudhoyono, seusai pertemuan bilateral kedua negara di Darwin, Australia. Untuk itu, Gillard mengatakan akan mengirimkan delegasi menteri dan pejabat tinggi Australia ke Indonesia, membahas kerjasama itu.
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Imigran, Keamanan Laut, Kerjasama/Latihan Bersama, Maritim
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Rabu, 13 Juni 2012

Kelvin Hughes Selected for Indonesian Coastal Surveillance


Kelvin Hughes Surveillance business have deployed two land-based radar coastal surveillance systems in Indonesia to monitor the waters around Tual a city in Maluku province located in Kei Islands, and Merauke a town considered to be one of the easternmost towns in Indonesia, located in Merauke Regency, Papua province, next to the Maro River.
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Keamanan Laut, Maritim, Perbatasan
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Jumat, 25 Mei 2012

Indonesia Ingin Bangkit Lewat Maritim


Indonesia ingin mengulang sukses bangkit dan diakui eksistensinya oleh dunia internasional, lewat pengembangan sumber daya maritim atau kelautan, yang potensinya sangat besar.

Untuk tujuan itu, Indonesia akan mengembangkaan potensi sumber daya laut dengan dukungan teknologi berbasis lingkungan, sehingga sekaligus dapat mengantisipasi dampak perubahan iklim.
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Maritim
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Kamis, 03 Mei 2012

NEGARA MARITIM

JAKARTA (Suara Karya): Jati diri Indonesia sebagai negara maritim mulai hilang, sehingga diperlukan berbagai upaya menemukan kembali identitas tersebut. "Banyaknya persoalan yang terjadi seperti Aceh, Papua dan lainnya karena kita melupakan masalah kelautan.
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Kajian, Maritim
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Rabu, 04 April 2012

Isu Kawasan Maritim ASEAN Makin Marak


[PHNOM PENH] Isu maritim di kawasan ASEAN diakui makin marak terjadi belakangan ini. Untuk itulah, permasalahan maritim, khususnya sengketa kawasan Laut Cina Selatan akan dibahas secara khusus oleh 10 negara anggota ASEAN pada hari terakhir KTT ASEAN ke-20, Rabu (4/4).
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Maritim
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Jumat, 30 Maret 2012

Mahasiswa-TNI bersatu dalam tim ekspedisi Khatulistiwa 2012


Surabaya (ANTARA News) - Pagi itu, sedikitnya 523 prajurit TNI berbaret merah, ungu, jingga, hijau, biru, dan hitam, mewarnai rimbunnya pepohonan dan semak belukar di kawasan Situlembang, Bandung, Jawa Barat.

Prajurit TNI dari tiga matra (AD, AL, AU) itu berkumpul mengikuti latihan bersama dalam rangka persiapan tugas sebagai Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012.
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Maritim
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Rabu, 22 Februari 2012

Pakar : perlu membangun strategi maritim yang berdaulat


Jakarta (ANTARA News) - Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia belum mampu memanfaatkan potensi sumberdaya yang ada di laut. Untuk itu diperlukan konsep strategi untuk membangunnya menjadi sebuah negara maritim yang tangguh dan berdaulat, kata pakar.

Hal itu diungkapkan pakar hukum laut internasional Prof Hasyim Djalal dalam seminar 'Membangun Strategi Negara Maritim' yang diselenggarakan Indonesia Maritim Institute (IMI) yang bekerjam sama dengan Fakultas Kelautan dan Perikanan Institut Pertanian Bogor (IPB) di Auditorium Sumardi Sastrakusuma kampus IPB, Dermaga, Bogor Rabu (15/2/201).
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Kajian, Maritim
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Selasa, 24 Januari 2012

Indonesia Harus Kembangkan Budaya Maritim


Wilayah Indonesia 75% adalah lautan. Apalagi Indonesia secara geografis diapit dua samudera, Pasifik dan Hindia. Karena itu, jika ingin berdaya saing, Indonesia harus mengembangkan budaya maritim.

Hal itu dikatakan Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam orasi budaya berjudul 'Menyemai Kebhinekaan Indonesia' di Jakarta, Sabtu (21/1).

Menurutnya, seharusnya Indonesia menjadi negara berbudaya maritim yang berdaya saing. Sejak tahun 1984, hingga sekarang, menurutnya Indonesia tidak bisa menciptakan ‘ocean policy’ pada negara lain.
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Maritim
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Senin, 16 Januari 2012

Negara maritim perlu dukungan sistem pertahanan tangguh


Jakarta (ANTARA News) - Indonesia perlu segera berbenah diri untuk menjadi negara maritim yang tangguh dan berdaulat, sehingga diperlukan kesadaran kolektif dari seluruh komponen bangsa serta persamaan persepsi tentang posisi geostrategis Indonesia di kawasan ASEAN maupun dunia.

Keterangan tertulis dari Indonesia Maritime Institute (IMI) di Jakarta, Minggu, menyebutkan, hal tersebut terkait diskusi bulanan IMI tentang strategi negara maritim dengan pembicara Laksma TNI Christina Rantenata dan Connie Rahakundini Bakrie dari IMI.
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Maritim, Pertahanan
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Jumat, 30 Desember 2011

Indonesia Bisa Jadi Negara Maritim Tangguh


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Hal ini diperkuat oleh Deklarasi Djuanda 1957 yang menegaskan konsepsi wawasan nusantara serta UNCLOS 1982 menempatkan Indonesia sebagai negara kepulauan dengan potensi maritim sangat besar.

Indonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8 Juta km2 yang terdiri dari wilayah teritorial sebesar 3,2 juta km2 dan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) 2,7 juta km2. Selain itu, terdapat 17.840 pulau di Indonesia dengan garis pantai sepanjang 95.181 km.
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Maritim
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Rabu, 14 Desember 2011

Jangan biarkan laut kita dikuasai bangsa lain


Jakarta (ANTARA News) - "Jangan kita biarkan kekayaan laut kita dinikmati oleh bangsa lain," kata Koordinator Staf Ahli Kasal, Laksamana Muda TNI Bambang Budianto, di Markas Besar TNI-AL di Jakarta, Selasa. Kalimat singkat itu padat makna dan sangat luas cakupannya.

Budianto memang menjadi aktor pembaca amanat tertulis Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, pada Hari Nusantara 2011. Menteri pertahanan Indonesia itu menegaskan kedaulatan negara dalam bentuk dan wahana apapun, termasuk di laut, harus dipertahankan.
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Maritim
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Hari Nusantara 2011: Kembalikan Kejayaan Indonesia sebagai Negara Maritim


Jakarta, 13/12 (ANTARA) - Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan sebagian besar wilayahnya merupakan perairan, pembangunan kelautan harus ditempatkan sebagai mainstream pembangunan ekonomi nasional untuk mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai negara maritim. Disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo yang juga ketua Harian Dewan Kelautan Indonesia pada puncak peringatan Hari Nusantara tahun 2011 yang dilaksanakan di Kota Dumai, Propinsi Riau hari ini (13/12). Sharif menyebut bahwa sumber-sumber ekonomi kelautan sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi nasional. "Laut dengan segala potensi dan kekayaannya dapat dijadikan sebagai pilar utama penopang ekonomi nasional sekaligus sebagai primover", ujarnya.
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Maritim
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Kamis, 17 November 2011

ASEAN Akan Bangun Jalur Maritim


BALI, (PRLM).-ASEAN akan segera merealisasikan pembangunan jalur maritim sebagai salah satu projek dalam rencana konektivitas ASEAN. Sebagai tahap awal, pembangunan akan menghubungkan antara Davao, Filipina dengan Bitung, Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Ketua Komite Koordinasi Konektivitas ASEAN I Gede Ngurah Swajaya dalam konferensi pers menjelang penyelenggaraan KTT Asean 19, di Nusa Dua, Bali.
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Maritim, Perbatasan
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Senin, 31 Oktober 2011

Inggris Tempatkan Pengawal Bersenjata dalam Kapal-kapal Dagang


Kapal-kapal dagang yang berbendera Inggris dan berlayar di kawasan Tanduk Afrika akan diizinkan membawa pengawal bersenjata untuk mengusir pembajak, kata Perdana Menteri David Cameron hari Minggu.

Perusahaan perkapalan itu, kata Cameron lewat siaran televisi Inggris, bisa minta izin khusus dari pemerintah untuk menempatkan pengawal dan senjata yang bisa digunakan ketika kapal-kapalnya berlayar di lepas pantai Somalia, di teluk Aden dan juga di Laut Arab.
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Maritim, Perompakan
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Kamis, 27 Oktober 2011

Kapal Perang Kubilai Khan Ditemukan di Jepang


VIVAnews - Ahli arkeologi kelautan Jepang menemukan kapal, yang diduga armada pasukan Mongol dari abad ke-13. Temuan arkeologi ini ditemukan 25 meter di bawah permukaan laut, di lepas pantai Nagasaki, Jepang.

Arkeolog Jepang ini berharap mereka bisa merekonstruksi pecahan keramik dari Dinasti Yuan, dari kapal milik armada Kubilai Khan ini. Mongol menguasai Cina sejak 1271 hingga 1368, dan saat itu Kubilai Khan mendirikan Dinasti Yuan di Cina yang meliputi wilayah Cina dan Mongolia saat ini. Adapun kapal ini diduga sebagai kapal dari armada kedua Mongol (yang terdiri dari 4.400 kapal perang), yang hilang tahun 1281.
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Maritim
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Selasa, 25 Oktober 2011

Menhan ASEAN Bahas Proposal Filipina


VIVAnews – Pertemuan Menteri ASEAN yang berlangsung di Nusa Dua, Bali menyinggung proposal Filipina terkait Laut Cina Selatan. Bahkan, tiga negara telah memberikan sikap politiknya.

“Soal proposal Filipina sudah diangkat dan banyak tanggapan. Tetapi, pertemuan ini menanggapinya dalam konteks pertahanan. Kalau pembahasan yang lebih luas itu ya di Sekretariat ASEAN,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, saat memberikan keterangan resmi usai penutupan pertemuan ASEAN Defence Ministerial Meeting ADMM di Nusa Dua, Bali, Senin 25 Oktober 2011.
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Kemhan, Maritim
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Jumat, 30 September 2011

Perlu Dukungan Penuh untuk Lestarikan Bunaken


KOMPAS.com - Bunaken menjadi salah satu destinasi wisata utama di Manado, Sulawesi Utara. Namun, keindahan bahari wilayah ini tercoreng oleh masalah sampah yang belum juga teratasi. Masalah ini selain merusak ekosistem juga membuat Bunaken sulit bersaing dengan destinasi wisata bahari lain di Indonesia.

Roy Pangalila, Project Coordinator WWF di Manado menguraikan beberapa sebab akumulasi sampah di Bunaken. Ia mengatakan, letak Bunaken yang dekat sekali dengan pusat kota Manado, hanya 45 menit perjalanan, dengan sungai yang masuk ke Teluk manado menyebabkan sampah dari pulau utama mengalir terus dan mampir ke kawasan Bunaken.
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Maritim
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Selasa, 20 September 2011

Malaysia Tahan WNI gara-gara Bendera Terbalik

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Kepolisian maritim Malaysia menahan sebuah kapal dagang berbendera Korea Utara yang sebagian besar awaknya merupakan warga negara Indonesia (WNI). Kapal itu ditahan dengan tuduhan melanggar wilayah Malaysia dan memasang bendera Malaysia secara terbalik.

Komodor Zulkifli Abu Bakar, mengatakan, Senin (19/9/2011), pihaknya melihat kapal MT Yong An itu membuang sauh di perairan 4,5 mil laut tenggara Tanjung Pai yang merupakan wilayah Malaysia. Dikatakannya, kapal itu tidak melapor pada pihak berwenang bahwa akan melintasi perairan Malaysia.
Baca selengkapnya »
Admin: Rolly
Labels: Maritim
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments

Rabu, 17 Agustus 2011

Tiongkok Luncurkan Satelit Maritim


Tiongkok telah meluncurkan satelit maritim "Haiyang-2" ke orbit, dibawa dengan roket Changzheng-4B dari Pusat Peluncuran Satelit di Taiyuan, Tiongkok utara, pada pukul 6:57 hari ini (16/8).

Satelit "Haiyang-2" adalah satelit pertama Tiongkok untuk mengawasi lingkungan maritim. Satelit itu akan digunakan untuk memberikan peringatan dini bencana lautan dan menyediakan informasi penginderaan jauh untuk penelitian ilmu maritim dan perubahan iklim global.

Satelit "Haiyang-2" dan roket pembawa "Changzheng-4B" masing-masing dikembangkan oleh Institut Teknologi Ruang Angkasa Tiongkok dan Institut Teknologi Antariksa Shanghai.

 
CRI
Admin: Rolly
Labels: AL Tetangga, Maritim
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
0 comments
previous home
Langganan: Postingan (Atom)

Translate

Chat Dengan Admin

Berita Terkini

Berita Terpopuler

  • Komisi I Komparasi UU Intelijen, Alutsista
  • Tanker dan bargas diselamatkan dari perompak di Laut Cina Selatan
  • Songsong Modernisasi Alutsista
  • Indonesia dan Singapura Kembali Rundingkan Perbatasan
  • Pemerintah Diminta Memihak Industri Pertahanan Domestik

Pangkalan AL Tetangga

Malaysia :
Langkawi, Lumut, Kuantan, Pengerang, Labuan, Kinabalu, Semporna, Tawau

Singapore :
Tuas, Changi

Philippines :
U.S Naval Base Subic, Cavite, Manila, Zamboanga, Davao

Australia :
Darwin, Radar di Bathurst Island, Townsville, Cairns, Sydney, Pabrik Kapal Selam, Garden Island

Yang Online

Pageviews

free counters
Powered By Blogger
[tutup]
Tweet
Share

ROLLY
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Media Indonesia

Memuat...

detikNews

Memuat...

BBC Indonesia

Memuat...

KOMPAS

Memuat...