Senin, 12 Maret 2012

Indonesia dan Singapura Kembali Rundingkan Perbatasan


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dijadwalkan melakukan pertemuan tahunan 2012 di Istana Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (13/3/2012) mendatang. Kedua pemimpin negara akan membahas perkembangan kerja sama di berbagai bidang, serta masalah regional dan global lainnya.

"Kedua pemimpin negara sepakat meningkatkan hubungan bilateral secara substansial," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kepada para wartawan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (9/3/2012).

Marty mengatakan, agenda yang dibahas oleh kedua kepala negara, antara lain, terkait masalah di perbatasan, ekstradisi, serta kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi. Selain itu, Marty juga mengatakan, rencana Timor Leste bergabung ke dalam keluarga besar ASEAN juga bisa menjadi salah satu topik yang akan dibahas oleh kedua pemimpin tersebut.

Sebelumnya, Marty sempat melakukan pertemuan dengan Menlu Singapura K. Shanmugam di Singapura guna membahas pertemuan kedua kepala negara. Terkait perundingan perbatasan kedua negara, kedua menlu mencatat adanya kemajuan dalam perundingan perbatasan kedua negara di segmen Timur Selat Singapura.

"Kami sepakat untuk mengintensifkan perundingan perbatasan kedua negara pada segmen Timur Selat Singapura setelah segmen barat dirampungkan dan diratifikasi kedua negara pada tahun 2010," papar Marty.

Dalam pembicaraan mengenai perkembangan di kawasan, khususnya terkait kerjasama ASEAN, kedua Menlu membahas aksesi negara pemilik senjata nuklir pada protokol kawasan bebas senjata nuklir Asia Tenggara; Laut China Selatan; perkembangan positif di Myanmar dan semenanjung Korea serta perkembangan mediasi ASEAN atas konflik perbatasan Thailand dan Kamboja.

"Indonesia dan Singapura sepakat pastikan adanya kemajuan dalam berbagai isu yang menjadi prioritas ASEAN ke depan," kata Marty.

Terkait isu global, kedua Menlu membahas berbagai perkembangan global khususnya kondisi ekonomi dunia menyusul melonjaknya harga minyak dunia dan kondisi keamanan di kawasan Timur Tengah yang tidak menunjukkan perbaikan.

Sementara itu, di bidang perdagangan, menurut Marty, kedua negara menunjukkan tren positif dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun 2011, volume perdagangan antara kedua negara meningkat hingga 33 persen dibanding tahun 2010. Nilai perdagangan mencapai lebih dari Rp 41 miliar dollar AS. Nilai investasi Singapura di Indonesia tahun 2011 mencapai Rp 5,1 miliar dollar AS.

"Ekonomi kedua negara saling menguatkan, hal ini tercermin dimana Singapura merupakan investor terbesar bagi Indonesia dan baik Singapura maupun Indonesia merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi masing-masing negara," kata Marty.Selain itu, kedua Menlu juga mengkaji kemajuan yang dicapai selama ini khususnya perkembangan kerjasama pada 6 sektor yang telah diputuskan dalam pertemuan Kepala Pemerintahan sebelumnya, yaitu pengembangan wilayah ekonomi khusus (Batam, Bintan, dan Karimun), investasi, agribisnis, perhubungan udara, pariwisata dan ketenagakerjaan.

Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar