Selasa, 19 Oktober 2010

Perompak Ganas di Laut Belawan



MEDAN - Para nelayan yang sehari- hari berlayar di laut kawasan Belawan Medan, merasa resah terhadap aksi perompak di sekitar pantai timur Sumatera Utara yang akhir-akhir ini dilaporkan kembali mengganas. Akibat dari itu banyak nelayan yang takut ke laut.

"Banyak nelayan Belawan merasa takut melaut karena selama sepekan terakhir ini sudah tiga unit kapal nelayan yang dirompak," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan, Zulfahri Siagian kepada Waspada Online,  malam  ini.

Modus perompakan itu, lanjut dia, dilakukan sekelompok orang tidak dikenal (OTK) dengan cara menyandera para nakhoda kapal dengan tujuan meminta uang tebusan hingga mencapai ratusan juta rupiah.

Menurut dia, para perompak saat melakukan aksinya selalu menggunakan senjata api dan diperkirakan mereka tidak ragu-ragu menghabisi nyawa para sandera bila pemilik kapal ikan menolak membayar uang tebusan.

Jumlah nelayan Belawan yang tewas akibat keganasan perompak selama belasan tahun terakhir ini diperkirakan sudah mencapai puluhan orang. Bahkan, katanya, para perompak juga menjarah berbagai benda berharga di dalam kapal di antaranya radio komunikasi, perangkat teknologi untuk mendeteksi keberadaan ikan, komputer dan ikan hasil tangkapan nelayan.

"Aksi perompakan itu sebenarnya sudah sering terjadi dan cenderung meningkat saat menjelang hari-hari besar seperti Lebaran dan Tahun Baru," paparnya. Zulfahri minta kepada institusi penegak hukum terutama pihak Polres Perairan Belawan agar meningkatkan patroli keamanan laut di beberapa titik lokasi yang dianggap rawan perompakan.

Melalui peningkatan patroli keamanan tersebut diharapkan intensitas aksi perompak di perairan Belawan dan pantai timur Sumatera Utara selama ini bisa dieleminir.

Dia menilai upaya pengamanan di sekitar perairan Belawan selama ini masih belum optimal sehingga berdampak buruk terhadap kinerja para nelayan setempat.  Dari sejumlah kawanan perompak yang ditangkap aparat kepolisian setempat, kata dia, sebagian besar di antaranya berdomisili di wilayah Kota Medan.

Waspada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar