Menurut Dirut PAL Indonesia Harsusanto, saat ini proses pembuatan kapal perang jenis itu sudah dalam tafap finalisasi kontrak antara Kementerian Pertahanan dengan DSMS Belanda serta antara DSMS dan PAL Indonesia. Dalam hal ini, PAL berharap, kapal yang dikerjakan bersama dengan perusahaan galangan kapal asal Belanda ini bisa dioperasikan pada 2014 mendatang.
Meski hampir mendekati final, menurut Harsusanto, namun dari segi konsep masih ada kendala di antara dua perusahaan galangan kapal tersebut. Masing-masing perusahaan merasa memiliki pengalaman dan kemampuan sendiri-sendiri.
"Kita sedang menggabungkan perbedaan ini, karena kita yang sudah membangun 400 kapal juga merasa memiliki kemampuan. Sama seperti mereka," katanya. Sejumlah kalangan menghendaki agar pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) bisa dibuat di dalam negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar