Rabu, 09 Maret 2011

RI undang investor Filipina bangun industri perikanan

 

JAKARTA: Pemerintah menawari investor Filipina untuk berinvestasi membangun industri perikanan di Indonesia, guna menekan insiden saling tangkap nelayan kedua negara di wilayah perbatasan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan investor Filipinan ditawari kerja sama oleh pemerintah agar ikan yang diambil dari perairan Indonesia diolah di dalam negeri dan tidak dibawa ke Filipina.
“Kami undang investornya ke Indonesia. Kita berikan lahan. Kita kerja sama dengan mereka, supaya ikan yang diambil dari negeri kita diolah di sini. Kita tidak mau ikannya dibawa ke sana,” kata Fadel menjawab pertanyaan wartawan di Istana Presiden, hari ini.

Pemerintah, lanjutnya, akan mengarahkan investor asal Filipina untuk membangun indutri olahan ikan di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Gorontalo, Manado, Ternate, dan Ambon.

Pemerintah, kata dia, akan mendorong investor asal Filipina untuk semakin menggairahkan industri olahan berbahan baku ikan dalam 2 tahun ini. “Kami perkirakan investasinya bisa mencapai US$40 juta-US$50 juta dalam 2 tahun mendatang,” katanya.

Fadel mengatakan selama ini sejumlah nelayan asal Filipina pernah tertangkap di Indonesia, sehingga dinilai perlu kerja sama ekonomi untuk mengubah pola kerja sehingga tidak ada lagi kesan rebutan ikan.

Untuk itu, jelasnya, pemerintah membuat dua opsi. Pertama, mengundang investor asal Filipina ke Indonesia untuk mengolah ikan yang diambil dari perairan Indonesia di dalam negeri. Kedua, nelayan Filipina yang ke perbatasan Indonesia akan dikirim pulang.

“Jadi jangan disibukkan tangkap-menangkap,” katanya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar