TEMPO Interaktif, MENTAWAI - Badan Meteorologi dan Geofisika memperingatkan relawan dan warga akan ancaman gelombang tinggi dan hujan deras di Kepulauan Mentawai Sumatera Barat beberapa hari mendatang. “Gelombang di sisi Barat, yang menghadap Samudera Hindia bisa mencapai empat sampai lima meter,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur, Amarizal, kepada Tempo, Senin (1/11).
Ketinggian gelombang, dia melanjutkan, disebabkan oleh siklon tropis yang muncul di sebelah Selatan Mentawai, dekat Pulau Enggano, Bengkulu. Siklon tropis merupakan pusaran udara yang berputar dan menarik pusaran awan di sekitarnya. Dampaknya, hujan lebat dan angin kencang, yang mencapai 40 kilometer per jam.
Menurut Amarizal, perairan Barat Mentawai memang sejak lama terkenal bergelombang tinggi. Ombak pula yang menarik perhatian wisatawan dunia untuk berselancar di sana. Namun gelombang bakal mengganas saban hujan datang. Selama hampir sepekan terakhir, cuaca di Mentawai sangat tidak bersahabat. Matahari bersinar terik, namun tiba- tiba berubah jadi hujan lebat.
Kabupaten Mentawai, kepulauan yang terdiri atas seratusan pulau dan empat pulau besar, hanya memiliki satu pelabuhan di Sikakap, Pulau Pagai Utara. Akibatnya, bantuan terkumpul di sana, dan hanya bisa mengandalkan sampan kayu bermotor tempel untuk menyalurkannya ke kantung-kantung bencana, yang tersebar di 62 titik.
Nah, perahu jenis itu rentan gelombang. “Gelombang tiga meter, bisa terbalik perahu kami,” ujar Parholongan Sinaga, 35 tahun, pemilik perahu asal Desa Betumonga, Pagai Utara. Gelombang membalikan perahu kayu pengakut generator pembangkit listrik di Pagai Selatan, Jumat lalu.
Amarizal mengatakan Pagai Selatan merupakan wilayah yang paling parah terkena dampak siklon tropis ini. Sebab, letaknya paling dekat sumber siklon tropis. “Sehingga ombak di Pagai Selatan bagian Barat paling berbahaya,” katanya.
BMKG Maritim menghimbau relawan dan warga untuk benar-benar memperhatikan cuaca. “Kalau mendung, sebaiknya jangan melaut,” ujar Amarizal. Gelombang besar, dia melanjutkan, biasanya berlangsung dalam waktu singkat. “Setelah dua atau tiga jam, biasanya kembali aman,” katanya.
Selain berdampak di sisi Barat, siklon tropis juga meningkatkan gelombang di Selat Mentawai, yang jadi jalur pelayaran antara Padang dan Mentawai. Menurut Amarizal, tingginya antara 2 dan 3 meter. “Tapi untuk kapal besar, masih aman dilalui,” katanya. Sementara bagian Timur Mentawai maupun perairan antar pulau relatif tidak terpengaruh gelombang, dan aman dilalui.
Gelombang ganas ini, dia melanjutkan, bakal bertahan hingga empat hari ke depan. “Setelah itu saya prediksi cuaca membaik, karena kekuatan siklon tropis semakin habis,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar