Kamis, 04 November 2010

200 Relawan Dihantam Ombak 8 Meter Selama 9 Jam

TRIBUNNEWS.COM, SIKAKAP - Sebanyak 200 relawan tsunami Mentawai dari Kepulauan Riau muntah-muntah akibat kapal yang ditumpangi diterjang ombak setinggi 8 meter selama hampir 9 jam. Jalur pelayaran kapan yang ditempuh oleh Kapal KRI Teluk Manado benar-benar medan yang sangat sulit dan membahayakan.

Zabur Anjasfianto, wartawan Tribunnewsbatam yang bergabung dengan tim relawan mengatakan, dua jam setelah berangkat dari pelabuhan Teluk Bayur Padang, kapal milik TNI AL ini terus dihantam angin kencang dari arah barat daya dan ombak besar. Penumpang yang umumnya relawan dan puluhan personel Brimob Polda Sumbar langsung muntah-muntah dan sebagian langsung berusaha tidur.

Hujan disertai angin kencang memasuki tenda yang dibangun relawan, yang terdiri dari tim medis, polisi, wartawan, serta masyarakat tetap bertahan, meski sudah dalam kondisi pusing dan mual-mual. Bahkan setiap orang memegang kantong plastik untuk menampung muntahan.

"Ya kita terpaksa baring agar pusing dan rasa mual hilang. Jika tidak kita terus muntah-muntah," kata Zabur.

Komandan KRI Teluk Manado, Letkol Ari mengakui KRI Teluk Manado terombang-ambing dihantam angin barat daya. Menurutnya, sebelum berangkat pihaknya telah memberitahukan kepada semua relawan terhadap cuaca buruk yang akan menghambat perjalanan menuju ke Mentawai. Bahkan pihaknya juga menyampaikan untuk tidak makan terlalu banyak atau lambung jangan dibiarkan kosong, karena bisa berpengaruh saat ombak besar.

"Tadi ketinggian ombak mencapai delapan meter akibat angin kencang dari arah barat daya. Jangan relawan saya sendiri sempat mengalami mual dan pusing," ujarnya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar