JAKARTA — Menjadi negara tetangga yang dipisahkan oleh batas laut, Indonesia dan Thailand sering sekali terlibat permasalahan pencurian ikan atau illegal fishing. Agenda ini pun menjadi salah satu bahasan utama kunjungan PM Thailand Yinluck Shinawatra saat bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (12/9).
Usai pertemuan Menteri Perikanan dan Kelautan Fadel Muhammad mengatakan, selama ini sering terjadi illegal fishing yang melibatkan nelayan kedua negara. Kerugian pun secara materi mencapai ratusan miliar. Namun masalahnya, nelayan Thailand dinilai sering melanggar batas teritorial laut Indonesia.
‘’Kalau nelayan kita itukan kapalnya kecil-kecil. Yang bisa berlayar dan menangkap ikan dengan baik itu hanya sekitar 5 ribu unit. Kalau Thailand itu sudah ada puluhan ribu unit padahal lautnya kecil,’’ kata Fadel.
Dari pertemuan kedua pimpinan negara, diharapkan kedepan dilakukan upaya pencegahan terjadinya illegal fishing. Kalaupun terjadi dan hanya melibatkan nelayan dengan perahu yang kecil, kapal nelayan tersebut diharapkan dapat dibebaskan dan tidak diproses hukum mengingat batas negara Thailand nyaris tidak memiliki laut.
‘’Presiden bilang jangan sampai ada illegal fishing lagilah. Kita akan segera membuat MOU dengan mereka segera. Jadi mereka masuk ke sini tidak hanya menangkap ikan saja tapi melaksanakan investasi di bidang pengolahan ikan,’’ kata Fadel.
Sementara itu PM Yinluck Shinawatra mengatakan Thailand memiliki komitmen kerjasama yang besar dengan Indonesia. Bukan hanya di bidang ekonomi, perdagangan namun juga di bidang industri, energi dan perikanan. ‘’Saya telah menugaskan Menlu Thailand dan Duta Besar Thailand untuk Indonesia menindaklanjuti segera hasil dari diskusi kunjungan ini secara konkrit. Guna memastikan menguntungkan bagi kedua negara,’’ kata Yinluck.
JPNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar