"Kami menggarisbawahi pentingnya memperkuat kapasitas kita terhadap isu keamanan maritim, khususnya untuk melawan pembajakan dan perompakan bersenjata di laut," demikian pernyataan Ketua ASEAN 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada akhir KTT ke-18 ASEAN di Balai Sidang Jakarta, Minggu (8/5) petang.
Menurut Yudhoyono, para pimpinan ASEAN merasa perlu untuk bekerja sama untuk menyamakan pemahaman tentang perlawanan terhadap kejahatan di laut itu.
Untuk itu, para pimpinan tersebut sepakat untuk memperkuat Forum Maritim ASEAN (AMF). Mereka berharap forum itu bisa menjadi forum diskusi untuk memastikan keamanan laut demi kesejahteraan masyarakat ASEAN.
Yudhoyono menyatakan, semua negara anggota ASEAN menyatakan komitmen untuk memperhatikan isu maritim secara menyeluruh, antara lain meliputi masalah keamanan, perdamaian, navigasi yang bebas dan berdasar hukum, perlindungan wilayah maritim, dan kerja sama SAR.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menutup KTT ke-18 ASEAN pada Minggu sore. Para pimpinan ASEAN sepakat untuk mengadopsi tiga pernyatan bersama, yaitu pertama pernyataan tentang ASEAN Community in a Global Community of Nations (Komunitas ASEAN dalam Komunitas Global Negara-negara).
Kedua, Joint Statement on Establishment of an ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (Pernyataan Bersama mengenai Pembentukan Institut Perdamaian dan Rekonsiliasi ASEAN) dan ketiga adalah Joint Statement in Enhancing Cooperation Against Trafficking in Persons in South East Asia (Pernyataan Bersama mengenai Peningkatan Kerja Sama Melawan Penyelundupan Manusia di Asia Tenggara).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar