Marak Pencurian Ikan

AKTIVITAS pencurian ikan atau illegal fishing di perairan Indonesia oleh nelayan-nelayan luar negeri masih marak. "Di perairan Natuna masih banyak illegal fishing," kata Komandan Kapal Patroli Bisma 520, Komisaris Sigit NH, belum lama ini di Pontianak.Nelayan asing itu, menurut Sigit, kebanyakan berasal dari Vietnam dan Thailand. 

 

Mereka melakukan aksinya, di wilayah perairan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Barat. Kendati demikian, Sigit mengungkapkan, para nelayan itu kebanyakan tidak berani masuk ke wilayah Kalbar. Seperti kapal nelayan asal Vietnam yang baru saja diamankan KP Bisma 520 Mabes Polri. "Mereka tidak berani masuk ke wilayah Kalbar, tapi mereka melakukan aksinya di wilayah teritorial kita," ujarnya.

Kapal-kapal asing itu, bukan baru melakukan aksinya. Mereka diduga sudah lama berada di perairan Indonesia. Berarti sudah banyak ikan-ikan Indonesia yang diambil secara ilegal oleh para nelayan itu. Usai melakukan aksinya, mereka tidak langsung kembali ke negara mereka. "Kemungkinan ada kapal penampungnya," ujar Sigit. Kapal penampung inilah yang diduga membeli atau membawa hasil tangkapan nelayan asing itu. Kemudian dibawa ke negara tujuan. "Mereka bisa saja STS (ship to ship)," tegas Sigit. 

 

Sepanjang tahun 2010 ini saja, Sigit mengungkapkan KP Bisma 520 sedikitnya, sudah 17 kali melakukan penangkapan nelayan asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia, berasal dari Vietnam dan Thailand. Untuk prosesnya, lanjut Sigit, ada yang dibawa ke Kepolisian Kepri dan Polda Kalbar.

 

Pontianak Post