Jakarta, DMC - Profesionalitas Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam misi pasukan perdamaian bangsa-bangsa pada setiap penugasannya selalu mendapatkan apresiasi yang positif oleh negara-negara di dunia. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Asisten Sekjen Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Departemen Dukungan Lapangan (Assistant Secretary United Nation For Department of Field Support), Anthony Bandburry, kepada Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI, Sjafrie Sjamsoeddin, saat melaksanakan kunjungan kerjanya (Courtesy Call) di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin (30/11).
Penugasan tersebut tidak hanya saat ini saja, di mana Pasukan PBB Indonesia berada di Lebanon atapun Kongo, namun juga pada saat dirinya bertugas di Kamboja pada tahun 1992 s.d.1993, lanjutnya. Mengingat kemampuan dan profesionalitas TNI itulah, diharapkan Indonesia terus ikut berperan aktif mengirimkan pasukan perdamaiannya, dalam menjaga perdamaian wilayah negara-negara konflik yang membutuhkan kehadiran Pasukan PBB.
Ruang lingkup kerja Pasukan PBB saat ini telah mengalami banyak perubahan terkait dengan kondisi sosial masyarakat suatu negara yang berkonflik. Dan pendekatan secara tradisional pasukan PBB dengan memobilisasi pasukan tempur dalam jumlah besar ataupun penggunaan kekuatan senjata, dianggap sudah tidak lagi dapat mengatasi permasalahan. Strategi yang digunakan oleh Pasukan Garuda dalam setiap penugasannya, dengan pendekatan sosial dianggap mampu mengetahui kondisi psikologis masyarakat yang sedang dilanda konflik dan dapat memberikan angin perdamaian bagi masyarakat. Ke depan pasukan perdamaian diharapkan akan lebih banyak yang berasal dari kalangan teknisi ataupun kesehatan yang lebih terorganisir, mengingat ruang lingkup area yang sangat luas, yang menjadi tanggung jawab PBB.
Hal senada disampaikan Wamenhan, perlunya pembekalan kemampuan kepada Pasukan TNI yang akan bertugas sebagai Pasukan PBB, baik mengenahi lingkungan geografis maupun kondisi sosial masyarakat negara setempat, sehingga penyesuaian pasukan akan lebih cepat dan mampu menyusun program yang tepat sesuai tugas mereka. Pada kesempatan tersebut Wamenhan menyampaikan pembangunan Indonesian Peace Keeping Center, yang merupakan pusat pelatihan Pasukan PBB sebagai komitmen Pemerintah Indonesia dalam mendorong perdamaian dunia. Di tempat tersebut nantinya, diharapkan tidak hanya menjadi tempat pelatihan bagi Pasukan PBB yang berasal dari Indonesia, namun juga kepada Pasukan PBB asing yang akan berlatih bersama, tambah Wamenhan.
Pada kesempatan tersebut, kedua belah pihak baik Pemerintah Indonesia maupun PBB sepakat akan saling mendukung dalam pelaksanaan kelancaran tugas Pasukan PBB Indonesia. PBB sendiri sangat mengapresiasi dan mendukung pembangunan Indonesia Peace Keeping Center, dan akan menyampaikannya sebagai bahan dalam sidang PBB di New York. Pada kesempatan tersebut Wamenhan didampingi Direktur Kerjasama Internasional (Dirkersin) Kemhan RI, Brigjen TNI (Mar) Ir. Syaiful Anwar, M.Bus, M.A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar