Selasa, 30 November 2010

Kerjasama Pertahanan, Penanggulangan Bencana Alam dan Operasi Penjaga Perdamaian Fokus Pertemuan ARF DOD

Mayjen TNI Puguh Santoso, ST, M.Sc, Dirjen Strategi Pertahanan (Strahan), Kementerian Pertahanan RI dan First Assistant Secretary Regional Engagement (FASRE), Departemen Pertahanan Australia Mr. Andrew Nikolic, AM, CSC, bertindak sebagai Ketua bersama dalam pertemuan Defence Officials’ Dialogue (DOD), Senin (29/11), di Bali. Pertemuan ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan kerjasama pertahanan di kawasan.

Para pejabat senior pertahanan Kementerian Pertahanan negara-negara anggota ASEAN Regional Forum (ARF) telah mengadakan Pertemuan di hadiri oleh 26 negara. Dialog ini merupakan rangkaian kegiatan Pertemuan ARF Inter-Sessional Group on Confidence Building Measures and Preventive Diplomacy (ISG CBM-PD). Pertemuan ARF DOD selanjutnya dijadwalkan pada bulan April 2011 di Sydney, Australia.

Dirjen Strahan pada sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa Dialog ini membicarakan mengenai beberapa isu antara lain adalah kerjasama pertahanan di kawasan, penanggulangan bencana dan Peacekeeping Operations (PKO). Kekuatan dari kerjasama pertahanan ini akan menentukan respon dari tantangan serupa ke depannya.

Sedangkan FASRE dalam sambutannya menyampaikan belasungkawanya terhadap bencana alam yang menimpa daerah-daerah di Indonesia. Australia menyampaikan bahwa Indonesia dan Australia telah mengembangkan kerjasama yang erat di bawah Lombok Treaty. Pemerintah Australia menyampaikan apresiasinya terhadap proses yang telah dicapai dalam kerangka kerjasama ASEAN dan ARF, termasuk di dalamnya adalah The ARF Vision Statements, the Hanoi Plan of Action to Implement the ARF Vision Statement, serta perkembangan Work Plan dari Maritime Security dan Non-Proliferation serta perluasan East Asia Summit. Ditekankan pula mengenai peran penting dari kerangka kerjasama ADMM-Plus.

Sesi pertama Dialog dibahas mengenai upaya negara-negara anggota ARF dalam penanganan bencana alam, khususnya yang melibatkan peran militer. Pada dialog ini disampaikan mengenai rencana pelaksanaan DIREx di Manado pada bulan Maret 2011, keterlibatan dan koordinasi personel militer dan sipil, upaya meningkatkan kerjasama pertahanan serta potensi kerjasama PKO. Indonesia dan Jepang akan menjadi Co-chair ARF DiREx 2011 yang merupakan suatu latihan penanggulangan bencana dengan format “civilian-led military-support”.

Tujuan dari ARF DiREx 2011 antara lain adalah untuk meningkatkan rasa saling percaya dan kesepahaman negara-negara peserta ARF, menguji ARF Strategic Guidance for Humanitarian Assistance and Disaster Relief dan ARF Model Arrangement on the Use of Military and Civilian Defence Assets (MCDA) di dalam konteks prosedur standar operasional dan protokol yang berlaku di ASEAN, kawasan, internasional serta negara yang terkena bencana terkait dengan operasi multinasional penanggulangan bencana. Latihan tersebut terdiri dari Table Top Exercise, Field Training Exercise dan Health and Construction Activities.

Pada isu Peacekeeping Operations, Delegasi Indonesia menyampaikan mengenai proses pembangunan PKO centre dalam Concept Four in One yang sedang berlangsung di Sentul. Konsep tersebut mencakup pusat latihan pasukan penjaga perdamaian, counter terrorism training centre, HADR training centre dan standby force.

Selain Indonesia, Jepang dan Korea juga menyampaikan mengenai rencana pembangunan PKO Centre. Pertemuan mendukung inisiatif dan aktivitas yang diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Penjaga Perdamaian di negara-negara peserta ARF dan diharapkan adanya peningkatan jejaring diantara pusat-pusat penjaga perdamaian yang ada di negara-negara anggota.

Delegasi Korea Selatan yang hadir dalam DOD tersebut menyampaikan informasi mengenai insiden penyerangan Korea Utara yang dilaksanakan terhadap Yeongpeon Island. Delegasi DOD menyampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap situasi ini dan menyerukan agar kedua belah pihak dapat menahan diri dan kembali kepada meja perundingan untuk menciptakan perdamaian di kawasan.

Pada kesempatan yang sama, Jepang juga menyampaikan mengenai hasil Tokyo Defence Forum ke 15 yang dilaksanakan di Tokyo pada tanggal 15-16 September 2010, yang antara lain membahas mengenai peran dari Negara-negara utama dalam kerangka Kerjasama Keamanan pada Kawasan serta Peranan Otoritas Pertahanan pada Kawasan. Jepang percaya bahwa diskusi yang dilaksanakan pada Forum ini akan memberikan kontribusi pada konteks kerjasama dalam ARF.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar