RMOL. Negara-negara anggota ASEAN akan bertemu dengan China di Kunming, 22-23 Desember. Rencananya, para delegasi akan membahas perubahan Deklarasi Etik Laut China Selatan (Declaration on the conduct of Parties in the South China Sea/DOC) menjadi Kode Etik (Code of Conduct in the South China Sea/COC).
Menurut Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Djauhari Oratmangun, pertemuan itu didasarkan pada kesepakatan di Hanoi, masalah teritorial harus diselesaikan antara negara-negara yang bersengketa.
“ASEAN sepakat kebebasan navigasi di laut China Selatan sesuai dengan hukum internasional dan UNCLOS tahun 1982,” kata Oratmangun, dalam sosialisasi hasil KTT ASEAN ke-17 di Hanoi, Vietnam, 28-30 Oktober.
COC akan lebih mengikat secara hukum dibanding DOC yang ditandatangani pada November 2002. Para pemimpin ASEAN berharap COC akan mampu menjamin stabilitas politik dan keamanan di wilayah dan meningkatkan kerja sama kawasan.
Laut China Selatan yang kaya deposit minyak dan gas diklaim beberapa negara. Antara lain adalah China, Filipina, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Meningkatnya agresivitas China atas wilayahnya membuat negara-negara ASEAN merasa penting untuk segera menyepakati pengelolaan wilayah Laut China Selatan. Pada September, hubungan China dan Jepang memanas karena insiden di kepulauan yang masih dipersengketakan, yakni Senkaku atau Diaoyu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar