Kamis, 21 Oktober 2010

Nelayan Asing Curi Ikan Senilai Rp20 T



PONTIANAK. Kementrian Kelautan dan  Perikanan (KKP) memprediksi pencurian ikan yang terjadi selama tahun 2010 di wilayah Indonesia sudah merugikan negara sekitar Rp20 triliun. Sebagian besar pencuri ikan tersebut adalah kapal nelayan berasal dari Vietnam, Thailand, Filipina, China, dan Malaysia.

“Tidak kurang negara dirugikan Rp20 triliun. Hingga Juni 2010 saja, ada 120 kapal nelayan yang berhasil ditangkap. Kapal-kapal itu rata-rata berbobot mati lebih dari 70 ton dan bisa menghadapi gelombang tinggi,” kata Bambang Nugroho, Kepala Satuan Kerja Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak, kepada Equator di Pontianak, Selasa (19/10) kemarin.

Dijelaskan, maraknya pencurian itu maraknya pencurian ikan, disebabkan karena KKP masih sedikit memliki kapal patroli.  Menurutnya, saat ini pemerintah hanya memiliki 23 kapal patroli yang berukuran 28 m x 36 m. Setiap kapal tersebut diawaki oleh 15 anak buah kapal (ABK). Sementara itu, jumlah Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di KKP sebanyak 900 orang.

Menurut Bambang, 23 kapal patroli tersebut masih belum cukup untuk mengawasi seluruh perairan di Indonesia. “Idealnya, Indonesia harus memiliki 70 buah kapal patroli. Sayangnya  kita tidak bisa memaksakan karena terkait dengan kemampuan keuangan negara,” tegas Bambang.

Sementara itu, Dirjen Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Laksda Sahrin Abdurrahman menambah untuk mengeliminir tingkat pencurian ikan oleh nelayan asing itu, KKP akan menggandeng kemitraan dengan para nelayan yang bernaung dalam Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas).  “Selain dengan nelayan, kita juga bersinergi dengan AL, Polisi Perairan. Bahkan kita juga akan mencoba bersinergi dengan TNI AU untuk melakukan pemantauan melalui udara,” tambahnya.

Tidak disebutkan secara pasti berapa jumlah Pokmaswas yang menjadi mitra PSDKP. Yang pasti, Pokwasmas akan membantu penuh tugas PSDKP dalam mengawasi perairan Indonesia. “Nanti kalau ada kapal nelayan asing yang masuk, mereka bisa menginformasikan,” tutur Sahrin.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih kurang 17.508 pulau. Dari jumlah itu, hanya sekitar 6.000 yang sudah berpenghuni.

Negeri ini juga memiliki garis pantai terpanjang di dunia yakni 81.000 KM yang merupakan 14 persen dari garis pantai yang ada di seluruh dunia. Luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta KM persegi atau mendekati 70 persen dari luas keseluruhan negara Indonesia.

Ekosistem di laut Indonesia juga sangat bervariasi, khususnya ekosistem pesisir. Ekosistem-ekosistem ini menopang kehidupan dari sekian banyak spesies binatang laut yang hidup di perairan Indonesia.

Potensi perikanan sangat menjanjikan. Pada tahun 2010 ini, KKP memproyeksikan potensi penangkapan ikan laut di perairan domestik sebanyak 5,12 juta ton. Jumlah ini hanya sekitar 80 persen dari angka tangkapan maksimum alias maximum sustainable yield (MSY) sebanyak 6,4 juta ton.
 
Potensi terumbu karang di perairan Indonesia juga sangat menjanjikan. Potensi itu menyebar mulai wilayah kepulauan bagian timur (meliputi Bali, Flores, Banda dan Sulawesi), serta perairan Sumatera dan Jawa.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar