Senin, 11 Oktober 2010

Industri Maritim Masih Menjanjikan

MAKASSAR -- Industri kemaritiman yang selama ini terpinggirkan ternyata masih cukup menjanjikan untuk berinvestasi. Ini dikarenakan kebijakan pemerintah di bidang pelayaran masih berpihak pada warga negara Indonesia. Dengan adanya penerapan Asas Cabotage yaitu saham mayoritas minimal 51 persen kepemilikan kapal harus berada di tangan perusahaan Indonesia berdasarkan UU No 17 Tahun 2008 tentang pelayaran dan Inpres No 5 Tahun 2005 tentang pemberdayaan industri pelayaran.

Itu diungkapkan Wakil Kepala BKPM Ir Yus'an lewat pemaparannya pada seminar ilmiah yang dilaksanakan Ikatan Sarjana Perkapalan Unhas Sabtu 9 Oktober di gedung Ipteks Unhas.

Menurut Yus'an, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan investasi di bidang kemaritiman. "Pertumbuhan ekonomi nasional tinggi, diperkirakan sekitar 7 persen, intensitas pergerakan penduduk yang semakin tinggi, kualitas penduduk, dan adanya industri-industri penunjang," katanya.

Dia menambahkan, ada lima jenis investasi di bidang maritim yang masih perlu dibenahi. "Investasi di bidang maritim tersebut adalah industri pembuatan dan perbaikan kapal, angkutan laut dan pesisir, jasa kepelabuhan, konstruksi lepas pantai, dan jasa konsultasi pertambangan lepas pantai," tambah Yus'an.

Selain Yus'an, ada lima pembicara lain yang menyampaikan materinya berkaitan dengan perkapalan. Mereka adalah Ir Muktar Ali (Dirut BKI), Ir Pieter Batti, Dr Ir Baharuddin Abidin, dan perwakilan dari PT Onasis Indonesia. Sebelumnya, Rektor Universitas Pertahanan Indonesia Mayjen Dr Syarifuddin Tippe juga membawakan materi dengan judul "Pengembangan Ilmu Perkapalan dan Perannya bagi NKRI".

Seminar kemarin juga dirangkaikan dengan Musyawarah Ikatan Sarjana Perkapalan Unhas. Di mana hasil musyawarah tersebut memutuskan Dr Ir Ganding Sitepu Dipl Ing sebagai Ketua Umum periode 2010-2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar