Sebagian besar biro perjalanan Cina menghentikan tur ke Filipina di tengah ketegangan terkait sengketa Laut Cina Selatan, menurut media resmi.
Seorang karyawan di biro perjalanan memastikan langkah penghentian itu kepada BBC sementara biro lain menyatakan klien mereka diperingatkan untuk tidak ke Filipina.
Kedua negara terlibat dalam sengketa terkait perairan di seputar Scarborough Shaol sejak 8 April lalu.
Hari Selasa (08/05), Cina memperingatkan warga atas rencana protes di Manila hari Jumat (11/05).
Kedutaan besar Cina memasang pesan peringatan bagi warga Cina di ibukota Filipina itu untuk menghindari jalan-jalan tempat rencana protes dan menghindari konflik dengan warga setempat.
Demonstrasi, yang diperkirakan akan diikuti oleh sekitar 1.000 orang itu, terjadi di tengah ketegangan antara dua negara.
Cina mengklaim kedaulatan atas kawasan berbentuk U di Laut Cina Selatan itu dan menimbulkan sengketa dengan negara-negara tetangga yang juga mengklaim.
Manila meminta Cina menyelesaikan masalah itu di Mahkamah Internasional tentang Hukum Laut (ITLOS).
Tanggapan keras
Para turis Cina terdiri dari 9% dari seluruh wisatawan di Filipina, menurut laporan kantor berita Associated Press dengan mengutip Departemen Pariwisata negara itu.
Seorang karyawan biro perjalanan pemerintah Cina mengatakan kepada BBC semua tur ke Filipina dihentikan tanpa batas waktu menyusul perintah dari Biro Pariwisata Cina karena adanya "sentimen anti-Cina yang kuat" di Filipina.
Seorang agen di Ctrip, salah satu biro terbesar di Cina, mengatakan klien mereka diperingatkan untuk tidak bertolak ke Manila untuk "keselamatan mereka" sendiri.
Badan pengawas makanan Cina juga memerintahkan untuk meningkatkan pengawasan impor buah dari Filipina.
Beijing sebelumnya telah mendesak Manila untuk "tidak merusak hubungan bilateral lebih lanjut."
Filipina telah "memicu publik di Filipina dan di luar negeri untuk melakukan demonstrasi menentang Cina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei seperti dikutip kantor berita Xinhua.
Langkah ini "menyebabkan tanggapan keras dari warga Cina yang tinggal di luar negeri," tambahnya.
Sengketa ini bermula bulan lalu saat Filipina mengatakan kapal angkatan laut mereka menemukan delapan kapal pencari ikan Cina di kawasan Scarborough Shaol, yang diklaim kedua belah pihak.
Dua kapal pengintai Cina kemudian tiba di kawasan itu dan mencegah angkatan laut Filipina melakukan penahanan.
Senin lalu, Cina memperingatkan Filipina bahwa mereka siap untuk menanggapi "peningkatan apapun" terkait masalah maritim ini.
"Cina kembali mendesak Filipina untuk menanggapi keprihatinan Cina dan kembali ke jalan yang tepat untuk mengatasi masalah ini," kata Wakil Menteri Luar Negeri Cina, Fu Ying.
BBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar