Senin, 04 April 2011

ASEAN Tidak Diarahkan ke Pakta Militer

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono (tengah) bersama Panglima Angkatan Bersenjata Sekawasan ASEAN saat Pertemuan Informal Panglima Angkatan Bersenjata ASEAN (ACDFIM) VIII di Jakarta kemarin.

JAKARTA –– Kerja sama militer di antara negara-negara ASEAN akan difokuskan pada pertahanan dan bukan pada aktivitas militer. Ini karena ASEAN tidak akan pernah diarahkan ke pakta militer seperti NATO. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menjelaskan, kerja sama pertahanan itu di antaranya penanggulangan terorisme, pemberantasan human trafficking, atau patroli laut bersama.
“ASEAN itu bukan pakta militer,jadi kerja sama yang dilakukan negaranegara ASEAN itu (yang sesuai) komitmen pemimpin ASEAN. Harus digarisbawahi bahwa Indonesia tidak setuju kalau ASEAN merupakan pakta militer,” tutur Menhan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta,kemarin. Menhan menambahkan,sebagai anggota ASEAN, Indonesia kerap dilibatkan pada penyelesaian konflik negaranegara ASEAN dengan mengirim tentaranya.

Namun, itu bukan dimaksudkan untuk aktivis militer, tapi lebih pada pasukan penjaga perdamaian seperti yang dilakukan TNI di perbatasanThailand- Kamboja. Panglima Tentara Nasional Indonesia Laksamana TNI Agus Suhartono dalam konferensi pers pertemuan informal Panglima Angkatan Bersenjata Sekawasan ASEAN atau ASEAN Chiefs of Defense Forces Informal Meeting (ACDFIM) VIII di Jakarta, kemarin, menegaskan bahwa ASEAN tidak akan pernah membuat pakta militer ataupun aliansi militer.

“ASEAN juga menyepakati setiap perselisihan perbatasan akan diselesaikan secara bilateral tanpa campur tangan negara lain,”ujar Agus. Jenderal bintang empat itu menambahkan, kesepakatankesepakatan lain dalam pertemuan informal ACDFIM berupa pertukaran data analisis intelijen,terutama yang terkait dengan terorisme. ”Analisis terorisme akan dipertukarkan ke seluruh negara ASEAN untuk antisipasi,”lanjut dia.

Dalam kesempatan ini,mantan KSAL ini juga menjelaskan bahwa ancaman keamanan laut di kawasan Selat Malaka diprediksi akan bergeser ke wilayah Laut China Selatan seiring dengan semakin kondusifnya keamanan di Selat Malaka.“Panglima Malaysia melaporkan zero accident untuk kawasan Selat Malaka.

Ini menunjukkan situasi keamanan di Selat Malaka kian kondusif,”ujarnya. Mengenai kerawanan itu, Panglima TNI juga menyatakan negara-negara ASEAN sepakat agar tidak dilakukan aksi-aksi provokatif yang dapat memicu persoalan baru di kawasan tersebut.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar