Taufiq mengatakan, agar tetap dapat melaksanakan tuntutan tugas TNI menggunakan strategi tertentu. "Yang penting strateginya. Bagaimana kami tetap bisa melaksanakan tugas dengan persenjataan yang ada," katanya.
Menurut dia, untuk mensiasati kondisi ini dilakukan repowering terhadap kapal-kapal yang ada. "Kapal-kapal itu punya bodi yang lebih bagus, kami ambil bodinya, kami ganti mesinnya," katanya.
Dengan cara seperti ini, menurut Taufiq, dapat membantu meningkatkan kualitas senjata yang kurang. "Kalau dikatakan kurang ya kurang, kami mengikuti pemerintah saja. Pemerintah sedang membangun pendidikan, kami juga mementingkan pendidikan. Jauh sekali kan kalau dibandingkan anggaran pendidikan," katanya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Dirjen Perencanaan Pertahanan (Renhan) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Marsda TNI Bonggas S Silaen mengatakan, anggaran alutsista yang disediakan negara baru 0,69 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Menurutnya, dengan anggaran sebesar ini kekuatan pertahanan berkisar 30-40 persen. Silaen menambahkan, untuk mencapai kekuatan pertahanan 90 persen diperlukan peningkatan anggaran 15-20 tahun mendatang hingga dua persen dari PDB. "Kuantitas dan kualitas alutsista yang ada sekarang dalam kondisi yang minimum, baik secara umur maupun teknologi," kata Silaen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar