Selasa, 02 November 2010

TNI AL LATIH PRAJURIT BERTAHAN HIDUP

Tanjungpinang, Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV/Tanjungpinang, Kepulauan Riau melatih prajuritnya bertahan hidup di laut dan hutan untuk meningkatkan keahlian dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas.

"Latihan `sea and jungle survival` ditujukan untuk mencetak prajurit yang handal dan profesionalisme dalam menjalankan tugas," kata Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV/Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI Djoko Teguh Wahojo usai penutupan latihan di Tanjungpinang, Jumat.

Djoko mengatakan, prajurit yang dilatih tersebut berada dibawah kesatuan penerbang TNI AL untuk mengasah kemampuan prajurit jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

"Bukan hanya kemampuan bertahan hidup di laut bagi prajurit TNI AL, tetapi juga kemampuan bertahan hidup di hutan," katanya.

Selain latihan bertahan hidup yang dilaksanakan dari 25 Oktober 2010 tersebut, menurut dia juga dilakukan latihan penyelamatan atau evakuasi terhadap prajurit yang sudah bertahan hidup sambil menunggu tim penyelamat datang.

"Kami membuat skenario pesawat TNI AL ditembak jatuh musuh di darat dan laut, pilot yang berhasil selamat berupaya bertahan hidup didarat dan laut sambil menunggu tim penolong atau evakuasi datang," katanya.

Djoko menambahkan, latihan berjalan lancar tanpa ada kesalah sehingga prajurit berhasil melalui rintangan.

"Selain prajurit TNI AL, kami juga melibatkan instansi dari pemerintah seperti Satpol PP," katanya.

Dalam latihan penyelamatan di perairan Tanjungpinang, TNI AL mengerahkan satu kapal pengintai dan satu helikopter yang berusaha menyelamatkan korban dengan menurunkan tali penyelamat.

Kemampuan prajurit tersebut mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat yang ikut menyaksikan simulasi itu.

"Latihan ini juga bisa diterapkan dalam memberikan pertolongan terhadap korban kapal tenggelam saat terjadi kecelakaan," ujar Djoko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar