PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendirikan Broadband Learning Center (BLC) di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Pendirian BLC di wilayah terdepan Republik Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini merupakan salah satu wujud komitmen dan kepedulian Telkom terhadap pembangunan di kawasan yang secara geopolitis sangat strategis.
Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mengatakan, sinergi Telkom dengan TNI serta unsur masyarakat ini sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) Telkom dan perwujudan tugas TNI dalam menjaga wilayah perbatasan dengan sistem pertahanan semesta (sishanta).
"Program CSR Telkom di sektor pendidikan diarahkan untuk mengambil peran dan menjadi bagian dari upaya membangun masyarakat yang cerdas dan kreatif. Untuk mewujudkan tema besar membangun Indonesia cerdas," kata Eddy Kurnia dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (31/10).
Menurut dia, perhatian pemerintah untuk memosisikan wilayah perbatasan menjadi wilayah terdepan atau serambi perlu mendapatkan dukungan banyak pihak. Tidak hanya pihak yang terkait dengan pertahanan keamanan, tetapi juga bidang ekonomi, pendidikan, serta sarana-prasarana fasilitas umum di wilayah tersebut.
Ketahanan negara, menurutnya, dibangun dari berbagai aspek, ketahanan di perbatasan ditopang secara fisik oleh militer. Sementara di sisi lain ketahanan sosio-ekonomi dibangun dari peningkatan mutu sumber daya manusia melalui pendidikan serta terbukanya akses informasi dan telekomunikasi bagi masyarakat. "Sehingga keberadaan telekomunikasi dan internet diharapkan mampu mendorong aspek sosio-ekonomi serta mampu meningkatkan wawasan," ujarnya.
Sebelumnya, Telkom bekerja sama dengan TNI dan Pemerintah Kabupaten Nunukan telah meresmikan Sebatik Broadband Village di Pulau Sebatik. Ini juga merupakan wilayah terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara bagian Tawau, Malaysia, pada Juli 2010.
Lebih jauh Eddy Kurnia mengatakan, Telkom fokus pada domainnya sebagai BUMN yang bergerak di bidang ICT yang kini sedang bertransformasi ke bidang telekomunikasi, informasi, multimedia, and edutainment (TIME).
Untuk mewujudkan komitmen ini, Telkom mengembangkan berbagai program strategis di bidang pendidikan yang berkelanjutan, antara lain Internet Goes to School, e-Learning, Smart Campus, Bagimu Guru Kupersembahkan, pembangunan Broadband Learning Center (BLC), Santri indigo, kreasi konten dan aplikasi, program cooperative education, dan lainnya.
Strategis
Pendirian Telkom BLC di perbatasan Indonesia-Malaysia, menurut General Manager Telkom Kalimantan Binuri, tidak hanya sangat terkait dengan aktivitas CSR Telkom, tapi juga memiliki aspek strategis.
Pendirian Telkom BLC di perbatasan Indonesia-Malaysia, menurut General Manager Telkom Kalimantan Binuri, tidak hanya sangat terkait dengan aktivitas CSR Telkom, tapi juga memiliki aspek strategis.
"Selain aspek pertahanan dan keamanan pada batas teritori negara, aspek sosio-ekonomi juga tak kalah penting," tuturnya. Ini mengingat Entikong merupakan pintu gerbang antarnegara dan menjadikan wilayah ini sebagai pintu ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya.
Karena itu, Telkom menjalin kerja sama dengan Komando Distrik Militer 1204 TNI-AD Sanggau serta pengelola rumah pintar untuk mewujudkan laboratorium komputer dan didukung dengan akses internet broadband.
Adanya rumah pintar di Entikong yang dikelola TNI dengan melibatkan masyarakat merupakan langkah yang tepat untuk memajukan wawasan atau pendidikan nonformal. Tentunya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Bersama-sama TNI, pemerintah setempat dan masyarakat Telkom membangun sarana laboratorium komputer berupa bantuan 10 unit komputer. Beserta akses internet broadband Speedy di rumah pintar yang kemudian disebut BLC," ucapnya. Selain itu, Telkom juga melakukan pelatihan keterampilan dan pengetahuan tentang internet sebagai teknologi terkini untuk memudahkan akses informasi kepada masyarakat di Entikong dan sekitarnya, juga memberikan bantuan akses informasi dunia maya untuk masyarakat melalui akses gratis di area rumah pintar, koramil, polres, dan pintu perbatasan.
Layanan Gratis
Di samping itu, Telkom Grup juga menyiapkan posko siaga di Pulau Mentawai (Sumatera Barat) dan Gunung Merapi (Yogyakarta) dengan menyediakan fasilitas telekomunikasi bagi masyarakat yang memerlukan sarana telekomunikasi.
Telkom membuka layanan telepon gratis bagi para korban tsunami di Tuapejat, pascagempa berkekuatan 7,2 scala richter (SR) yang berpusat di Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, Senin (25/10) pukul 21.42 WIB.
Menurut staf operasional Telkom Mentawai, Rony, saat dikonfirmasi pada pekan kemarin, mengatakan, program peduli dari Telkom pusat ini disediakan untuk masyarakat yang ingin menghubungi keluarganya terkait musibah gempa dan tsunami, Senin lalu. Selain itu juga bisa digunakan sebagai sarana komunikasi bagi para relawan kemanusiaan untuk berkoordinasi dengan daerah lainnya di luar Kabupaten Mentawai dan juga berkoordinasi dalam pemberian bantuan.
"Akses komunikasi di Mentawai memang sulit, terlebih saat Telkomsel tidak berfungsi di Tuapejat dalam beberapa hari ini. Jadi, inilah wujud kepedulian Telkom dalam membantu masyarakat," katanya.
Pada tahap awal, pihaknya memasang tiga unit jaringan telepon gratis. Dua unit ditempatkan pada posko tanggap darurat di Kantor Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi (Dishubkominfo) Mentawai di Dermaga Tuapejat Km 0 dan satu unit pada kantor PT Telkom Mentawai di Tuapejat Km 4.
"Kita buka layanan ini 24 jam nonstop, dan di sini ada petugas penjaganya. Layanan ini disediakan selama tanggap darurat hingga dua pekan mendatang," katanya. (A Choir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar