Senin, 29 November 2010

Laksamana Muda TNI Hari Bowo Jantung Komando Armabar

Laksamana Muda TNI Hari Bowo menyadari kondisi alam laut Indonesia sangat berdinamika, penuh tantangan dan rintangan. Namun, kondisi alam laut yang dinamis itu tidak akan memengaruhi pelaksanaan tugas TNI Angkatan Laut untuk menjaga negara dan menegakkan kedaulatan yurisdiksi laut nasional. 


"Di tengah-tengah dahsyatnya rintangan alam di laut, kita dituntut tegar tanpa menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan tugas maupun rintangan di laut. Kita harus tetap teguh pada tujuan serta mampu menjalankan tugas-tugas negara," ujar lulusan Akademi Militer angkatan ke-27 tahun 1982 ini yang resmi menjabat Panglima Komando RI Armada Barat (Pangarmabar) mulai 18 November 2010 menggantikan Laksdya TNI Marsetio.
 
Bagi suami Soesri Wulandari ini, penugasan awal memiliki makna mendalam. Sebab, penugasan awal sangat menentukan dinamika kehidupan pada masa mendatang. Untuk itu, mantan Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) yang juga pernah menjabat Kepala Staf Armabar (Kasarmabar) ini selalu berupaya meningkatkan kinerja serta menghasilkan karya inovatif berguna bagi negara.
 
Sebagai panglima dari komando utama pembinaan dan operasional perairan Indonesia bagian barat, mantan Staf Ahli Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) ini melanjutkan program-program yang ditinggalkan Pangarmabar sebelumnya. Di samping itu, ia membuat formulasi untuk meningkatkan kesiapan jajaran Armabar dalam mengawal yurisdiksi laut nasional, seperti Selat Malaka, Selat Singapura, dan Laut China. Misalnya, menyelenggarakan operasi intelijen maritim, operasi tempur laut, operasi militer selain perang.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar