Selasa, 20 September 2011

Penyelundupan Mobil di Perbatasan Malaysia Digagalkan


NANGA BADAU - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan di Nanga Badau Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, menggagalkan upaya penyelundupan mobil dari Malaysia ke Indonesia, awal pekan ini. Mobil jenis Toyota Hilux berplat nomor QTD 7693 itu berhasil diamankan dari tangan pelaku perempuan warga Malaysia, berinisial PCP (33) dan laki-laki YTH (41) warga Negara Indonesia, saat hendak menyelundupkan kendaraan roda empat tersebut melalui pos perbatasan Nanga Badau.

Upaya penggagalan penyelundupan ini dibenarkan Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif 641/Bru Letkol Inf Tri Saktiyono, Jumat (16/9). Menurut Trisakti, aksi penyelundupan kendaraan tersebut dapat digagalkan setelah dua anggota TNI di Pos Nanga Badau, Koptu Ratmin dan Praka Marjono, mencurigai sebuah mobil yang baru saja masuk dari Malaysia.


Kedua petugas tersebut kemudian melakukan pengintaian terhadap mobil tersebut. Menurut Trisakti, tersangka pada pukul 16.30 beralasan hendak berkunjung ke tempat keluarganya, LY, di Nanga Badau. Tak mudah percaya begitu saja, kedua petugas terus mengintai para pelaku.

Setelah di ketahui bahwa mobil jenis Helux tersebut akan diselundupkan, maka anggota pos Nanga Badau bergerak cepat untuk melakukan penangkapan para tersangka dan beserta barang bukti mobil Hilux. "Setelah mengintai dan informasinya A1(akurat), kedua anggota kita melakukan penyelidikan dan penangkapan kepada para tersangka. Ketika akan ditangkap, mereka sedang melakukan transaksi penjualan mobil jenis Hilux tersebut kepada bapak PK, warga Batu Pansab yang berlangsung di rumah Bapak LY," ujar Trisakti dalam surat elektronik Kodam XII Tanjungpura yang diterima JPNN, Jumat (16/9).

Para tersangka dan barang bukti langsung diamankan menuju Pos Nanga Badau. Setelah berhasil melakukan penangkapan anggota Pos Nanga Badau melaporkan kepada Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif 641/Bru Letkol Inf Tri Saktiyono dan selanjutnya melakukan koordinasi dengan pihak polsek, Beacukai untuk dilakukan proses lebih lanjut.

Sekedar informasi, perbatasan RI-Malaysia rentan aksi penyelundupan. Tak hanya mobil, gula, bahkan aksi trafficking pun kerap terjadi. Faktor geografis, ekonomi dan juga banyaknya jalan tikus perbatasan yang memiliki panjang sekitar 996 kilometer itu, membuat maraknya aksi illegal.

JPNN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar