Jumat, 02 September 2011

AS Waspadai Militer China


WASHINGTON– Kemajuan teknologi dan kekuatan angkatan laut China menjadi perhatian tersendiri bagi Amerika Serikat (AS). Washington memandang kekuatan Beijing bisa mencapai Pasifik dan lebih.

Dalam sebuah laporannya,Departemen Pertahanan AS (Pentagon) memandang bahwa pada 2020 China akan menutup jurang teknologi dan mendapatkan persenjataan modern, sebuah pembangunan pesat yang dipandang Pentagon berpotensi mendestabilisasi Asia Pasifik.

Menurut Pentagon dalam laporannya kepada Kongres, China telah mempercepat usaha untuk memproduksi rudal antikapal yang bisa menghancurkan kapal induk pengangkut pesawat, memperbaiki radar sasaran, menambah armada kapal selam bertenaga nuklir dan kapal perang, serta maju dalam teknologi satelit dan senjata perang cyber.

Pembangunan persenjataan itu dilakukan ketika raksasa ekonomi Asia tersebut menempatkan prioritas mengamankan jalur perkapalan strategis dan kawasan kaya mineral di Laut China Selatan. ”Evolusi kepentingan ekonomi dan geostrategis China secara fundamental telah mengubah pandangan kekuatan maritim Beijing,”ujar dokumen laporan tahunan mengenai militer China seperti dikutip AFP.

Sementara para pemimpin China terus bersiap menghadapi konflik potensial dengan Taiwan,mereka sekarang melihat peran yang lebih besar Angkatan Bersenjata Pembebasan Rakyat (PLA) dengan angkatan laut sebagai elemen pentingnya. ”Pemimpin China telah menawarkan panduan yang jelas bahwa Angkatan Laut PLA akan memainkan peranan yang terus berkembang dalam melindungi kepentingan China,”ungkap laporan itu.

Para komandan AS khawatir kemajuan China itu akan mengancam dominasi militer AS di Pasifik, sementara pejabat AS menuduh Beijing melakukan taktik agresif terhadap tetangganya atas sengketa di Laut China Selatan. ”Penambahan kehadiran kekuatan laut China di wilayah itu bisa mengimplikasikan permusuhan regional dan dinamika kekuatan, ”ujar Deputi Asisten Menteri Pertahanan AS Michael Schiffer.

Pemimpin China menegaskan program modernisasi mereka ditujukan untuk ”pertahanan diri” dan menuding pejabat AS berusaha menggambarkan angkatan bersenjata mereka sebagai ancaman. Pentagon juga menyebutkan China berusaha memperkuat pasukan nuklirnya dengan menambah rudal balistik ”mobil-jalan” dan menekankan taktik kamuflase untuk memastikan gudang senjata atom mereka bisa bertahan dari serangan potensial.

Pentagon mencatat perkembangan China, termasuk kapal induk baru—kapal induk bekas perang Uni Soviet yang dimodifikasi—yang barubaru ini menjalani uji laut.”Kapal induk baru itu akan menjalani peran awalnya sebagai platform pelatihan dan evaluasi dan akhirnya menawarkan kapabilitas operasional terbatas,”ujar Pentagon.

Beberapa pengamat China, termasuk anggota Kongres AS, mencatat bahwa peningkatan anggaran belanja China bertepatan dengan rencana Washington untuk memangkas anggaran pertahanan. ”China jelas yakin bahwa mereka bisa mengapitalisasi krisis finansial global,” ujar Ketua Komisi Layanan bersenjata DPR AS Howard McKeon seperti dikutip Reuters.

Sementara Xinhua kemarin menuding AS telah membesarbesarkan ancaman militer China. Menurut kantor berita resmi Negeri Panda itu,banyak orang di China merasa aneh karena AS yang membelanjakan lebih banyak dana untuk militernya ketimbang negara lain di dunia menyoroti pembelanjaan China.

”Tudingan mengenai militer China itu seperti kisah ayam jago dan kerbau (dongeng) yang hanya didasarkan pada dugaan-dugaan liar dan alasan yang tak masuk akal,”ujar Xinhua.” China,yang memiliki kebijakan militer bertahan, dengan pengaruh ekonomi yang meningkat dan kepentingan komersial serta strategis yang menyebar di seluruh dunia, punya hak membangun militer yang kompeten.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar