Sebelum kapal tersebut tenggelam sempat mengirimkan distress signal dengan posisi duga disekitar Barat Laut P. Damar. ………….. Berita MAYDAY …..3X dan berhasil menurunkan beberapa Life Raft.
Distress signal yang dikirimka dari KM Samudera diterima unsur Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) KRI Imam Bonjol (IBL-383) sedang melaksanakan operasi rutin dan Kantor Basarnas Jakarta. Kemudian Kepala Badan Search and Rescue (Kabasarnas) berkoordinasi dengan Pangarmabar untuk meminta bantuan unsur SAR (KRI dan Pesawat Udara).
Pangarmabar segera memerintahkan Komandan Satuan Kapal Bantu Koarmabar (Dansatbanarmabar) sebagai Dansatgas / SAR Mission Coordinator (SMC) dan unsur gelar yang terdekat untuk bergerak ke lokasi kejadian. Salah satu unsur yakni KRI IBL-383 ditunjuk sebagai On Scene Commander (OSC) untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan di lokasi.
Dalam proses pencarian telah ditemukan posisi korban oleh Helly kemudian menjatuhkan Smoke Signal dan pelampung serta melaporkan posisi ditemukanya korban kepada OSC. Selanjutnya KRI dan Kpl Basarnas mendekat ke posisi ditemukanya korban untuk melaksanakan evakuasi dari laut menggunakan sekoci karet / Sea Reader, evakuasi dari laut menggunakan metode hoisting jaring keselamatan oleh Helly BASARNAS dan TNI AL ke KRI, Evakuasi medis melalui udara dari laut ke Posko kesehatan Pondok Dayung dengan Helly Basarnas dan TNI AL terhadap yang berklasifikasi medis segera (merah), Evakuasi korban tenggelam di kerangka kapal tenggelam oleh penyelam, dan evakuasi medis dari Pondok dayung ke RSAL Mintohardjo.
Demikian ringkasan skanario manuver lapangan latihan SAR laut yang dilaksanakan Koarmabar di Laut Jawa, tepatnya Barat Laut Pulau Damar.Latihan tersebut disaksikan langsung oleh Perwira Pengendali Latihan Laksamana Pertama TNI Desi Albert Mamahit, M.Sc yang sehari-harinya menjabat Komandan Gugus Keamanan Laut Koarmbar (Danguskamlabar) dan Kolonel Laut (K) dr. Nelson Pandaleke , Sp.PD dari Dinas Kesehatan Angkatan Laut. Dalam keterangannya dari atas KAL Antasena Danguskamlabar mengatakan bahwa latihan ini merupakan latihan tahunan, yang sebelumnya telah dilaksanakan latihan-latihan secara parsial oleh unsur-unsur yang terlibat dalam SAR laut ini dalam rangka memahami tentang cara bertindak serta menanggulangi korban yang diakibatkan oleh kecelakaan laut.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang kesiapan TNI AL khususnya Koarmabar dalam menghadapi SAR, Danguskamlabar mengatakan bahwa TNI AL Khususnya Koarmabar akan selalu siap sedia melaksanakan SAR tentunya dengan berkordinasi dengan unsur-unsur SAR yang terkait. Tempat pelaksanaan latihan tentunya akan selalu berpindah-pindah disesuaikan dengan skenario latihan yang semakin lama semakin meningkat. Untuk kali ini latihan dilaksanakan di Laut Jawa tepatnya di sebelah barat Pulau Damar, sebelumnya latihan yang sama juga pernah dilaksanakan di Selat Sunda, ujar Danguskamlabar.
Komandan Satgas Latihan SAR Kolonel Laut (P) Suhartono yang sehari-harinya menjabat sebagai Komandan Kapal Bantu Koarmabar mengatakan, Latihan yang betujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan unsur operasional TNI Angkatan Laut khususnya Koarmabar dalam melaksanakan tugas pencarian dan penyelamatan di laut (SAR di laut) ini diikuti 320 peserta gabungan dari personel Koarmabar, Mabesal, Lantamal III Jakarta, Basarnas dan Adpel Tanjung Priok., yang melibatkan unsur-unsur antara laina KRI Imam Bonjol, KRI Barakuda, KRI Sanca, Helly NBO – 105, Helly NBO Basarnas, KAL Antasena, satu Tim Paska Koarmabar dengan Sea Rider dan Combat Boat, satu Tim Dislambair Koarmabar dan satu Tim Kesehatan Koarmabar.
Sebelum sampai pada manuver lapangan para peserta telah menerima materi mulai Latposko dan Pembekalan di pangkalan selam kurang lebih satu minggu meliputi materi Pengetahuan tentang SAR Laut, Perundang – undangan yang terkait tentang SAR, Prosedur kerja sama antara unsur- unsur TNI AL dengan unsur-unsur non TNI AL, Perencanaan dan Pengendalian Operasi SAR tingkat Satuan Tugas, Pengetahuan tentang Evakuasi medis di laut, Pengetahuan dasar P3K, Tactical floor game (TFG), ujar Dansatgas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar