“Mereka menjadi guru secara sukarela karena memang TNI melihat di kawasan perbatasan masih kekurangan guru, sehingga para prajurit itu dengan senang hati memberikan pelajaran kepada masyarakat setempat. Kegiatan ini murni dilakukan karena memang itulah yang dibutuhkan warga,” ungkap Danrem.
Lebih lanjut Danrem mengatakan, anggota yang bertugas juga memberikan pelajaran tentang wawasan kebangsaan kepada siswa di kawasan itu. Selain itu anggota juga memberikan pelajaran ekstrakurikuler, baik pemahaman tentang NKRI atau tentang wawasan kebangsaan agar para siswa semakin cinta terhadap Indonesia.
”Jadi, selain para prajurit mengamankan kawasan perbatasan sebagai bakti kepada bangsa dan negara, mereka juga mengabdi kepada masyarakat dengan berbagai kegiatan sosial, termasuk menjadi guru di perbatasan,” tutur Danrem.
”Jadi, selain para prajurit mengamankan kawasan perbatasan sebagai bakti kepada bangsa dan negara, mereka juga mengabdi kepada masyarakat dengan berbagai kegiatan sosial, termasuk menjadi guru di perbatasan,” tutur Danrem.
Menurut Danrem, di wilayah sepanjang perbatasan negara ini juga rawan akan illegal logging, Illegal trading dan ilegal apa saja yang bisa berpeluang mendatangkan keuntungan bagi pihak-pihak tertentu. Hal demikianlah yang dapat membuat masyarakat perbatasan, akan sangat mudah sekali terkontaminasi atau terkena dampak negatif tersebut. Sehingga tidak mustahil akan berdampak lebih jauh melunturnya rasa nasionalisme, jiwa patriotisme, rasa persatuan dan keutuhan bangsa, cinta tanah air termasuk pemahaman akan kesadaran bela negara.
“Memang, solusi yang tidak bisa ditawar-tawar lagi adalah dengan menumbuhkan lagi rasa semangat memiliki oleh masyarakat kita, terhadap keutuhan bangsa dan negara yang salah satu manifestasinya adalah tegaknya wilayah kedaulatan dan yurisdiksi negara RI,” tegas Danrem.
Selain itu, Danrem mengatakan, kedepan pihaknya akan lebih meningkatkan pemahaman warga perbatasan mengenai bela negara. Hal tersebut akan diwujudkan dengan program kemah kebangsaan, yang akan diisi dengan berbagai macam kegiatan seperti olah raga, out bond, dan pendidikan mengenai bela negara.
“Kita akan membuat program bela negara tersebut untuk memberikan pemahaman kepada warga perbatasan bahwa kita adalah satu dalam NKRI. Sehingga semangat kebangsaan mereka akan tumbuh, meskipun berada berbatasan dengan negeri tetangga,” tutur Danrem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar