Kamis, 11 November 2010

Perlunya Sistem Informasi Pertahanan Negara yang Akuntabel dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara

Jakarta, DMC – Secara mikro Sistem Informasi Pertahanan Negara merupakan salah satu sistem yang perlu dikembangkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara yang akuntabel dan tatanan ini dapat dipergunakan dalam kaitannya dengan pertahanan negara.

Demikian dikatakan Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro saat membuka Seminar Teknologi Informasi (Information Technology/IT) dan Launching Sistem Informasi Pertahanan Negara (Sisfohanneg), Selasa (6/11), di kantor Kemhan, Jakarta. Hadir dalam acara tersebut diantaranya Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin, Sekjen Kemhan Marsda TNI Eris Herryanto, S.Ip., M.A., pejabat eselon I-II di lingkungan Kemhan dan Mabes TNI serta wakil dari beberapa perusahaan IT yang turut mendukung terlaksananya seminar tersebut.

Sedangkan secara makro menurut Menhan dunia akan sulit mencari berbagai solusi atas segala persoalan yang dihadapi tanpa adanya teknologi pendukung yaitu teknologi informasi, teknologi transportasi dan teknologi komunikasi. Oleh karena itu semua industri dan semua pihak turut aktif untuk mengembangkan ketiga teknologi tersebut.

Untuk itu Menhan menyambut baik seminar yang diselenggarakan Pusdatin Kemhan selama dua hari mulai tanggal 9-10 November 2010 dalam kaitannya dengan peluncuran Sisfohanneg sebagai alat bantu utama proses pengambilan keputusan dalam pengelolaan pertahanan negara yang akuntabel.

Dilanjutkan Menhan bahwa sistem yang dibangun tersebut harus merupakan sistem yang sifatnya federasi atau satu kesatuan dan tidak dapat berdiri sendiri. Selain itu sistem tersebut harus merupakan suatu sistem yang terintegrasi dan menjadi bagian dari sistem informasi nasional. “Dan suatu kebanggaan tersendiri bahwa sistem informasi Kemhan dan Mabes TNI adalah satu-satunya sistem yang dapat link up dengan emergency center yang ada di Bina Graha,” tegas Menhan.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Kemhan Ir. Achmad Farid W, M.M. dalam laporannya menyatakan bahwa Sisfohanneg yang di bangun dan dikembangkan Kemhan mengarah pada suatu sistem berbasis design yaitu membangun dan memperkaya suatu sistem berbasis teknologi informasi untuk memberikan layanan data dan informasi dalam rangka mendukung penyelenggaraan pertahanan negara yang meliputi layanan internal untuk tercapainya tujuan reformasi birokrasi menuju ke pemerintahan yang baik dan layanan publik di lingkungan Kemhan dan TNI.

Selain itu lanjut Kapusdatin, filosofi yang disepakati dalam membangun dan mengembangkan Sisfohanneg tersebut adalah suatu Sisfohanneg yang berkelanjutan. Selain itu juga penyelenggaraan kegiatan seminar IT dan launching Sisfohanneg ini merupakan salah satu milestone dari strategi pencapaian sasaran sesuai roadmap Sisfohanneg tahun 2010 sesuai tenggang waktu yang tersedia. “Dalam konteks ini kegiatan launching Sisfohanneg pada hari ini dimaksudkan bahwa komponen platform induk Sisfohanneg tersebut telah siap,” tegas Kapusdatin.

Dijelaskan Kapusdatin banwa komponen tersebut berupa pertama bahwa standar jaringan data dan informasi di lingkungan Kemhan sudah tergelar, berupa perangkat keras, perangkat lunak berbasis open source dan bandwidth. Kedua, yaitu sistem aplikasi untuk kebutuhan pimpinan Kemhan sudah terbangun berupa bussiness intelligents dan sistem informasi geospatial.

Dan yang ketiga, koneksi data dan informasi secara online ke UKP4 sudah tergelar serta standar sistem layanan berupa official web dan email berekstensi Kemhan.go.id sudah siap untuk segera dipublikasikan dan didistribusikan.

Seminar dua hari secara resmi ditutup Sekjen Kemhan Marsda TNI Eris Herryanto, S.Ip., M.A., Rabu (10/11) dengan harapan didapat masukan penting dan saran-saran dalam membuat Sistem Informasi menuju kearah yang lebih baik serta dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan (stake holder) dalam mengambil setiap keputusan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar