Selasa, 30 November 2010

Lima Pertempuran di Laut Barat Korea

Lima Pertempuran di Laut Barat Korea 

SEOUL--MICOM: Perseteruan Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) terkait batas wilayah perairan di Laut Barat Korea, telah terjadi lima kali sepanjang setengah abad terakhir, menewaskan puluhan orang dan menenggelamkan beberapa kapal perang.


Berikut adalah bentrokan utama yang terjadi di sekitar Pulau Yeonpyeong yang diklaim dua negara itu. Serbuan terakhir, pekan lalu yang menewaskan empat orang, merupakan bentrok terakhir semenjak insiden serupa pada 1999 silam.

Juni 1999

Ini menjadi bentrok pertama dua Korea yang terus berseteru semenjak kesepakatan genjatan senjata pada 1953 silam.   Kapal-kapal angkatan laut Korut melintasi Batas Utara, yang tidak pernah diakui, pada beberapa kesempatan antara

7 Juni hingga 15 Juni. Angkatan laut Korsel memaksa menabrak Korut agar keluar dari wilayah tersebut. Tembakan torpedo mengakibatkan satu kapal Korut itu tenggelam pada 15 Juni.

Pertempuran laut terjadi, menyebabkan dua kapal Korut rusak. Korsel kehilangan 17 orang yang tewas dalam pertempuran itu, sebaliknya di pihak Korut sebanyak 80 orang kehilangan nyawa.

Juni 2002

Kapal Korut diduga kembali melintasi batas wilayah di kawasan Laut Kuning, sekaligus menembaki kapal patroli Korsel. Sembilan personel militer Korsel tewas, serta satu kapal fregat Korsel tenggelam. Di pihak Korut, mereka diduga kehilangan satu kapal yang terbakar serta 13 orang personel mereka tewas.

Insiden itu membuat Korsel memperkuat jajaran militer. Mereka juga diberikan lampu hijau oleh Amerika Serikat untuk mengambil tindakan yang diperlukan jika terancam oleh aksi Korut di kawasan itu.

November 2009

Pertempuran ketiga terjadi ketika kapal Korsel memberikan peringatan lisan kepada kapal Korut yang dinilai telah memasuki wilayah mereka. Kapal perang Korsel terpaksa melepaskan tembakan peringatan, tetapi kapal perang Korut tetap melaju. Hal itu membuat kapal perang Korsel langsung mengarahkan tembakan ke kapal Korut sehingga rusak dan akhirnya berbalik arah. Satu pelaut Korut dilaporkan tewas, sedangkan tiga orang lainnya terluka.

Maret 2010

Insiden kembali terjadi di wilayah yang dipersengketakan di kawasan Laut Kuning. Kali ini kapal jenis korvet Korsel tenggelam di wilayah Cheonan, di dekat Pulau Baengnyeong. Kapal Korsel itu diduga ditenggelamkan oleh militer Korut, menyebabkan 46 pelaut dari 104 orang yang ada di kapal Korsel itu ditemukan tewas.

Penyelidikan internasional menyatakan kapal itu tenggelam akibat torpedo Korut. Namun pihak Korut secara tegas membantahnya.

Kejadian itu membuat Korsel memutuskan hubungan dagang dengan negara tetangganya itu. Bahkan kapal dagang Korut dilarang menggunakan jalur laut Korsel.

November 2010

Insiden terakhir atau kelima kali ini terjadi di Pulau Yeonpyeong. Korut dilaporkan telah menembakkan sedikitnya 170 peluru artileri, hampir setenganya menerpa daratan. Sedikitnya selusin rumah penduduk di wilayah Korsel itu hancur. Dua warga sipil dan dua tentara Korsel tewas. Pihak Korsel kemudian membalas dengan melepaskan 80 kali tembakan artileri, tetapi tidak diketahui sampai seberapa jauh kerusakan di pihak Korut.

Seoul kemudian menata kembali kekuatan militer di wilayah itu. Lemahnya antisipasi terhadap serangan Korut itu, melengserkan Menteri Pertahanan Korsel. Warga sipil Korsel akhirnya diungsikan dari pulau itu.

Serangan Korut itu dipicu rencana latihan militer bersama besar-besaran Korsel-AS di kawasan itu. Korut mengancam akan melakukan serangan lagi, jika rencana latihan militer tersebut tetap dilangsungkan pada pekan ini. (Reuters/OL-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dapat menggunakan acount FB anda untuk posting komentar